PEMANFAATAN
KARBON AKTIF DARI LIMBAH KULIT DURIAN SEBAGAI FILTER EMISI GAS CO PADA KENDARAAN
BERMOTOR
Restu Kusumawardani / 5213416071
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Indonesia
E-mail : restukusuma.ixa@gmail.com
Di
Indonesia jumlah kendaraan bermotor meningkat setiap tahunnya, gas buang
yang di hasilkan
dari proses pembakaran pada
kendaraan bermotor tersebut menimbulkan polusi udara
sebesar 70 – 80
persen, sedangkan pencemaran
udara akibat industri hanya 20 – 30 persen saja.
Asap
kendaraan bermotor menjadi masalah terbesar penyebab terjadinya polusi udara
perkembangan teknologi pada
berbagai bidang
mengakibatkan jumlah kendaraan bermotor
meningkat cukup tinggi.
Salah satu gas buang
dari hasil pembakaran pada kendaraan bermotor adalah gas karbon monoksida. Gas
CO merupakan gas yang sangat membahayakan bagi kesehatan manusia. Apabila gas CO
tersebut terhirup oleh manusia maka molekul tersebut akan masuk ke dalam
saluran pernapasan terus masuk ke dalam paru-paru dan kemudian akan menempel
pada hemoglobin darah membentuk carboxyhemoglobin
(COHb) (Zulfah 2011). Semakin tinggi konsentrasi CO yang terhirup manusia maka
semakin fatal resiko yang diterima oleh manusia. Kadar CO yang banyak terhirup
oleh manusia dapat menyebabkan kematian karena daya ikat gas CO terhadap Hb
adalah 240 kali dari daya ikat CO terhadap O2 (Basuki dkk. 2007).
Adsorben
kimia (berupa karbon aktif/arang aktif) secara teoritis dapat digunakan untuk
mereduksi pencemar udara. Karbon aktif merupakan senyawa karbon yang telah
ditingkatkan adsorbsinya dengan melakukan proseskarbonisasi dan aktivasi. Pada
proses tersebut terjadi penghilangan hidrogen, gas-gas, dan air dari permukaan
karbon sehingga terjadi perubahan fisik pada permukaannya. (Diana, 2012)
Karbon aktif mengandung
ion-ion logam dan molekul-molekul air. Dalam keadaan normal ruang antar lapis
pada karbon aktif terisi oleh molekul air bebas yang berada di sekitar kation.
Bila karbon aktif dipanaskan sampai suhu 100°C maka molekul-molekul air akan
menguap (keluar) sehingga karbon aktif dapat berfungsi sebagai penyerap gas.
Limbah kulit durian (Durio zibethinus) memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan
sebagai karbon aktif. Kulit durian mengandung selulosa yang cukup tinggi
sekitar 50-60 % sehingga terdapat gugus aktif karbonil, hidroksil, dan eter
yang berpotensi dalam proses adsrorpsi (Masturoh, 2012). Hasil penelitian
sejenis dengan paparan kendaraan bermotor di mana karbon aktif dari kulit
durian dapat menurunkan konsentrasi gas CO dari kendaraan bermotor 0,604%
menjadi 0,192% dengan daya adsorpsi 68,2%.
Alat yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pisau, blender,beakerglass,oven,
gelas arloji, spatula, timbangan digital, pengaduk kaca, hot plate,magneticstirrer,
labu takar, kertas saring, corong kaca,microwave,
dan seperangkat alat uji
SEM, BET, FTIR, TEM, serta gas analyzer.
Bahan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kulit durian, ZnCl2, TiO2, aquades, dan kertas saring.
Pembuatan Arang dari Kulit Durian
Limbah
kulit durian dibersihkan dari kotoran yang terikut kemudian dipotongpotong
hingga ukurannya kecil kemudian dijemur sampai kering. Selanjutnya dimasukkan
di dalam kaleng bekas kemudian dibakar sampai terbentuk karbon (Handoko dkk.,
2012).
Pembuatan Karbon Aktif
Kulit
durian yang sudah menjadi arang digerus dengan menggunakan mortar lalu 175 gram
arang tersebut diaktivasi dengan menggunakan 700 mL ZnCl2 10% dengan waktu 3
hari. Arang kemudian disaring dan dicuci sampai bersih dengan akuades hingga Ph
hasil cucian netral (pH = 7) dan dipanaskan 800C selama 24 jam.
Arang aktif kemudian didinginkan dan digerus sampai halus, setelah itu disaring
dengan ayakan 100 mesh (Handoko dkk., 2012 ; Agusta, 2012).
Pembuatan Media Penyerap
Arang
aktif dari kulit buah durian sebanyak 100 gram dicampur dengan 15 gram TiO2 dan
diaduk homogen selama 30 menit. Setelah itu ke dalam campuran ditambahkan 15
gram amilum dan diaduk sampai homogen beserta dengan 100 mL air. Adonan yang
telah bercampur sempurna kemudian dicetak dan dipres kemudian dioven pada suhu
120 0C selama 3 jam (Handoko dkk., 2012).
Selama
proses aktivasi, ZnCl2 mengeliminasi atom hydrogen dan oksigen dari
material karbon, sehingga meningkatkan kandungan karbon. Penambahan TiO2 hanya
berfungsi sebagai katalis bukan sebagai adsorben dan tidak berpengaruh terhadap
efisiensi removal gas buang. Penambahan TiO2 terlalu banyak akan mengurangi jumlah
karbon aktif kulit durian yang berfungsi sebagai adsorben gas CO. Dengan
berkurangnya jumlah karbon aktif kulitdurian, maka pori adsorpsi akan berkurang
pula. Efisiensi penurunan konsentrasi gas CO juga akan menurun. Penurunan
konsentrasi gas CO setelah melewati media karbon aktif kulit durian yang
disisipi TiO2 terjadi karena
struktur lapisan karbon aktif kulit durian sebagai media penjerap telah
mengalami perubahan.
Perubahan
ini terjadi karena molekul TiO2 yang menyisip ke dalam struktur lapisan karbon
aktif kulit durian memiliki ukuran molekul yang lebih besar dari ukuran kation
yang terdapat dalam struktur lapisan karbon kulit durian.
DAFTAR PUSTAKA
Ulfa Nurullita, Mifbakhuddin Pengaruh Berat Karbon Aktif Kulit Durian Dalam
Adsorbsi Gas Karbon Monoksida (Co) Dalam Ruangan [Online] // Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang. – 2016. – Oktober 2016.
- https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/7809.
Marlinawati1, Bohari Yusuf , dan Alimuddin Pemanfaatan Arang Aktif Dari
Kulit Durian (Durio Zibethinus L.) Sebagai Adsorben Ion Logam
Kadmium (Ii) [Online] // Jurusan Kimia FMIPA Universitas
Mulawarman. -http://jurnal.kimia.fmipa.unmul.ac.id/index.php/JKM/article/view/40.
0 komentar:
Posting Komentar