PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI BIOETANOL DENGAN METODE HIDROLISIS ENZIMATIS PADA USAHA KRIPIK PISANG DI DESA KEDARPAN, KECAMATAN KEJOBONG, KABUPATEN PURBALINGGA
DONI SAPUTRA/5213416053
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Indonesia
E-mail : donizaputra@gmail.com
Di zaman modern ini, bahan bakar merupakan salah satu kebutuhan primer yang harus terpenuhi. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, kebutuhan akan bahan bakar semakin meningkat. Namun, sumber bahan bakar yang digunakan saat ini bukan berasal dari bahan alam terbarukan, yakni minyak bumi. Minyak bumi merupakan sumber energi yang akan habis jika secara terus-menerus digunakan. Menurut lembaga konsultan Norwegia, Rystad Energy cadangan minyak bumi sekarang hanya cukup untuk 70 tahun ke
depan. Selain itu, gas buangan sisa pembakaran bahan bakar fosil memilki dampak yang buruk bagi lingkungan. Gas sisa pembakaran fosil salah satunya adalah karbon monoksida (CO). Karbon monoksida sangat berbahaya. Gejala toksisitas atau keracunan ringan meliputi sakit kepala dan mual-mual pada konsentrasi kurang dari 100 ppm. Konsentrasi serendah 667 ppm dapat menyebabkan 50% hemoglobin tubuh berubah menjadi karboksihemoglobin (HbCO). Karboksihemoglobin cukup stabil, namun perubahan ini bias reversibel atau dapat kembali ke keadaan awal. Karboksihemoglobin tidaklah efektif dalam menghantarkan oksigen di dalam sistem sirkulasi atau transportasi darah. Karena itu beberapa bagian tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Sebagai akibatnya, paparan pada tingkat ini dapat membahayakan jiwa.
depan. Selain itu, gas buangan sisa pembakaran bahan bakar fosil memilki dampak yang buruk bagi lingkungan. Gas sisa pembakaran fosil salah satunya adalah karbon monoksida (CO). Karbon monoksida sangat berbahaya. Gejala toksisitas atau keracunan ringan meliputi sakit kepala dan mual-mual pada konsentrasi kurang dari 100 ppm. Konsentrasi serendah 667 ppm dapat menyebabkan 50% hemoglobin tubuh berubah menjadi karboksihemoglobin (HbCO). Karboksihemoglobin cukup stabil, namun perubahan ini bias reversibel atau dapat kembali ke keadaan awal. Karboksihemoglobin tidaklah efektif dalam menghantarkan oksigen di dalam sistem sirkulasi atau transportasi darah. Karena itu beberapa bagian tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Sebagai akibatnya, paparan pada tingkat ini dapat membahayakan jiwa.
Bioetanol (C2H5OH) merupakan salah satu biofuel yang hadir sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sifatnya yang terbarukan. Merupakan bahan bakar alternatif yang diolah dari tumbuhan yang memiliki keunggulan karena mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18%, dibandingkan dengan emisi bahan bakar fosil seperti minyak tanah (Anonim, 2007a). Bioetanol berpotensi menggantikan peran minyak bumi sebagai sumber energi utama karena sumber bahan baku bioetanol berasal dari bahan alam terbarukan yang mudah ditemui, yakni tumbuhan yang mengandung gula, pati, dan selulosa.
Para peneliti dunia saat ini sedang berusaha mencari bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan. Saat ini sedang diusahakan secara intensif pemanfaatan bahan-bahan yang mengandung serat kasar dengan karbohidrat yang tinggi, dimana semua bahan yang mengandung karbohidrat dapat diolah menjadi bioethanol. Misalnya umbi kayu, ubi jalar, pisang, kulit pisang, dan lain-lain. Bioethanol dapat dihasilkan dari tanaman yang banyak mengandung senyawa selulosa dengan menggunakan bantuan dari aktivitas mikroba.
Pisang dengan nama Latin Musa paradisiacal merupakan jenis buah-buahan tropis yang sangat banyak dihasilkan di indonesia. Buah pisang dapat dimanfaatkan menjadi beberapa produk, seperti pisang goreng, kripik pisang, sale, jus, dll. Namun, olahan pisang tersebut belum termanfaatkan secara maksimal. Kulit pisang hanya dibuang atau sebatas sebagai pakan ternak kambing. Kulit pisang yang dibuang dapat menjadi limbah organik yang dapat mencermari lingkungan.
Berdasarkan penelitian, kulit pisang memiliki kandungan karbohidrat yang besar. Mengingat akan hal tersebut dan prospek yang baik di masa yang akan datang, maka penyusun mencoba mencari peluang untuk memanfaatkan kulit pisang sebagai bahan baku dalam pembuatan bioethanol (Prescott and Dunn, 1959).
Usaha kripik pisang di Desa Kedarpan menghasilkan limbah kulit pisang sebesar 2,5 kuintal per hari. Limbah kulit pisang ini belum termanfaatkan secara baik, yaitu sebatas pakan ternak kambing. Oleh karena itu, saya membuat rancangan pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai sumber bahan bioetanol. Bioetanol tersebut nantinya dapat menjadi campuran bensin untuk distribusi penjualan sehingga dapat mengurangi biaya pengeluaran bahan bakar.
Selain itu, hal itu dapat menjadi bentuk pengembangan usaha kecil dan menengah mengenai penerapan teknologi. Edukasi penerapan teknologi merupakan hal yang harus digalakkan saat ini untuk mengahadapi persaingan antarbangsa.
Secara umum, produksi bioethanol ini mencakup tiga rangkaian proses, yaitu: pertama persiapan bahan dengan cara kulit pisang di potong-potong menjadi kecil, kemudian diblender dan di saring dan diambil filtratnya serta diendapkan. Kemudian hasil endapan disaring dan dikeringkan dibawah sinar matahari sampai kering. Jika cuaca tidak memungkinkan maka pengeringan dapat dilakukan dalam oven dengan suhu 45-50°C. Setelah kering, pati kulit pisang tersebut dianalisis kadar air dan kadar patinya.
Tahap ke dua adalah hidrolisis pati kulit pisang dengan ditambah larutan H2SO4 yang dilengkapi dengann pendingin balik dan dipanaskan sampai suhu 100°C selama 2,5 jam. Setelah itu didinginkan sampai sama dengan suhu ruangan. Hasil hidrolisis disaring, sehingga didapatkan filtrate. Diagram alir tahap ke dua dapat dilihat pada gambar 2. Filtrat diatur pH nya antara 4 – 6, kemudian difermentasi.
(Proses Kimia Hidrolisis. Sumber: https://mychemist2010.files.wordpress.com/2013/07/mekanisme-3.png) |
Tahap ke tiga adalah fermentasi. Selanjutnya di pasteurisasi pada suhu 120°C selama 15 menit lalu didinginkan. Starter ( inokulum awal ) dengan berbagai variasi volum dimasukkan ke dalam medium fermentasi.
DAFTAR PUSTAKA
Retno, Dyah Tri & Nuri, Wasir.Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang. UPN”Veteran” Yogyakarta: Yogyakarta
Bioethanol Added to Fuel.Scientific and Technological Options Assessment: European Parliament
0 komentar:
Posting Komentar